Sudirman Said |
JAKARTA, - Selama tujuh bulan menjabat sebagai Menteri ESDM, Sudirman
Said telah melakukan penataan di lingkungan Kementerian ESDM. Atas tindakannya
yang dianggap ‘kencang’ itu, Menteri ESDM kerap mendapat pertanyaan apakah
tindakannya berakibat baik bagi bisnis. Menjawab hal itu, Sudirman meyakini
bahwa investor yang serius, pasti merindukan pasar yang sehat. Penataan
diperlukan untuk memberikan perlakuan yang sehat dan fair.
Menurut Sudirman dalam sambutannya pada acara Temu Ramah Menteri ESDM
dengan Keluarga Besar Sektor ESDM, Selasa (16/6), penataan yang dilakukannya,
antara lain dengan cara melakukan penyegaran organisasi dan berdiskusi dengan
stakeholder untuk mencairkan kebekuan yang selama ini terjadi. “Saya melakukan
diskusi dengan stakeholder untuk mencairkan kebekuan yang selama ini ada supaya
bisa berdialog, bersinergi. Banyak sekali the bottle necking sehingga ini kita
lakukan untuk menghilangkan sumbatan,” tambahnya.
Diakuinya, pada awal penataan dilakukan, suasananya sedikit ‘hangat’
dan hal itu telah diperkirakan sebelumnya. Namun yang jelas untuk ke depan,
misi utama adalah membuat pasar yang lebih sehat. Baik itu pasar migas,
listrik, minerba maupun energi baru terbarukan.
Untuk meningkatkan kinerja, Kementerian ESDM telah memiliki sejumlah agenda
besar seperti meningkatkan porsi energi baru terbarukan serta mendorong
konservasi energi. Khusus untuk migas, Pemerintah berencana meningkatkan
cadangan dengan melakukan eskplorasi besar-besaran, menata kebijakan gas serta
mempercepat pembangunan infrastruktur migas seperti gas kota, SPBG dan kilang.
Lebih lanjut Sudirman mengatakan,segala upaya penataan yang dilakukan
Pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan publik. “Jika tidak ada
yang trust kepada kami (pemerintah), regulasi apapun tidak akan diterima dengan
baik.
Sumber : Ditjen Migas
No comments:
Post a Comment