Wianda Pusponegoro |
JAKARTA - PT Pertamina selama Triwulan I berhasil mencapai efisiensi
dalam proses penyaluran BBM dan LPG mencapai U$ 46,25 Juta.
Pencapaian tersebut merupakan kontribusi dari seluruh lini di Pemasaran
dan Niaga atas beberapa program yang saat ini telah digulirkan sejak Januari
2015 tersebut. Pencapaian efisiensi tersebut diperoleh dari program Sales &
Marketing Excellence, Supply Chain Excellence, Shipping Excellence, Losses
Control yang didukung dengan system informasi teknologi (IT) yang terintegrasi
di setiap proses bisnis di Pertamina.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro
mengatakan bahwa efisiensi yang berhasil diraih merupakan bukti bahwa Pertamina
selalu meningkatkan kinerja dengan mengkaji seluruh proses bisnis yang dapat
dioptimalisasikan dengan menggunakan sistem IT yang terintegrasi. Mengingat kondisi dunia migas saat ini yang
cukup memiliki banyak tantangan diperlukan usaha-usaha yang luar biasa untuk
dapat terus menjalankan roda bisnis perusahaan agar dapat tetap memberikan
kontribusi kepada negara.
“Beberapa program efisiensi yang telah digulirkan manajemen sejak awal
tahun 2015 menunjukan hasil yang cukup signifikan bagi perusahaan dan kami
terus berkomitmen untuk menciptakan efisiensi dalam proses bisnis lain yang
masih dapat di optimalisasikan,” terang Wianda.
Menurut Wianda, Sales & Marketing Excellence berhasil menciptakan
value sebesar US$ 100 ribu dengan mengembangkan pasar bahan bakar untuk kapal
di wilayah Selat Malaka, sedang kan supply chain excellence menciptakan value
U$ 6,72 Juta dengan optimasi pola pengangkutan LPG. Program Shipping Excellence
dengan optimalisasi penggunaan kapal angkutan BBM dengan metode Freight on
Board (FOB) serta re-negosiasi kontrak kapal sewa berhasil menciptakan value
penghematan U$ 12,84 Juta.
Efisiensi yang cukup signifikan juga terlihat pada losses control dengan mengintensifikasikan optimasi
kargo penyaluran BBM dengan sistem IT terpadu yang telah terpasang di beberapa
Terminal BBM Pertamina serta penghematan bungker consumption untuk armada kapal
baik yang charter maupun armada milik.
Pembangunan infrastruktur yang selama ini telah di lakukan pertamina
membuahkan hasil yang cukup signifikan dengan terkoneksinya realisasi
penyaluran BBM ke system MySAP Pertamina. Sarana dan fasilitas yang mendukung
integrasi penyaluran BBM tersebut antara lain Metering System, Automatic Tank
Gauging (ATG), New Gantry System (NGS), End to End Data Automation (ETEDA),
Auto Schedulling penjadwalan pengiriman BBM untuk mobil tangki (New Integrated
Fleet Management System).
“Sistem ini sudah beroperasi di Terminal BBM Plumpang, Surabaya dan Ujung Berung Bandung dan tahun ini direncanakan akan segera terpasang di 20 Terminal BBM Pertamina lainnya,” katanya.
Dengan upaya-upaya tersebut maka Pertamina terus menekan losses saat
ini dimana rata-rata losses Pertamina yaitu 0,3% yang masih berada di bawah
standar standard tolerasi losses yang berlaku secara global, yaitu 0,5%. Namun,
tuturnya, perusahaan terus berkomitmen untuk menekan tingkat losses tersebut
sehingga operasi pasokan BBM menjadi lebih efisien.
Sumber: Pertamina
No comments:
Post a Comment