JAKARTA - Pemerintah secara resmi
mengajukan usulan perubahan asumsi makro APBN 2014 kepada Komisi VII DPR,
Selasa (10/6) petang. Dalam Rapat Kerja yang dipimpin Achmad Ferial tersebut,
Komisi VII dan Pemerintah menyepakati asumsi makro RAPBN-P 2014 dan selanjutnya
diserahkan ke Badan Anggaran DPR untuk dibahas lebih lanjut.
Secara umum, Komisi VII menyetujui
seluruh usulan pemerintah yang disampaikan Menteri ESDM Jero Wacik yaitu ICP
sebesar US$ 105 per barel, produksi/lifting
minyak turun menjadi 818.000 barel per hari dan lifting gas bumi sebesar
1.224.000 barel setara minyak per hari.
Volume BBM bersubsidi sebesar 46 juta Kl
atau terjadi penghematan 2 juta KL dibanding APBN 2014, terdiri dari Premium
29,43 juta KL, minyak tanah 0,90 juta KL dan Solar 15,67 juta KL. Sementara
volume LPG tabung 3 kg meningkat dari 4,783 juta ton menjadi 5,013 juta ton.
Subsidi BBN yaitu biodiesel ditetapkan
Rp 1.500 per liter dan bioethanol Rp 2.000 per liter. Subsidi LGV Rp 1.500 per
liter serta alpha BBM bersubsidi ditetapkan berdasarkan formula APBN 2014.
Khusus subsidi listrik, semula
pemerintah mengajukan kenaikan menjadi Rp 107,15 triliun dari Rp 71,36 triliun.
Setelah DPR menyetujui usulan pemerintah untuk menaikkan tarif listrik secara
bertahap demi menghemat uang negara, subsidi listrik disetujui sebesar Rp 86,84
triliun dengan asumsi nilai tukar rupiah Rp 11.700 per dolar.
Sumber: ESDM
No comments:
Post a Comment