Monday, 1 August 2016

Blok Masela: Menteri ESDM Jalankan Amanat Presiden


Blok Masela dikembangkan dengan pilihan LNG plant-nya ada di darat. Foto Ist.

JAKARTA, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menegaskan akan menjalankan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pengembangan Blok Masela di Maluku, di mana kilang LNG-nya akan dibangun di darat.

“Masela sudah diputuskan Presiden untuk option onshore. Sebagai pembantu Presiden, saya akan menjalankan amanat ini agar Blok Masela dikembangkan dengan pilihan LNG plant-nya ada di onshore,” ujar Arcandra Tahar dalam bincang santai dengan media di Ruang Damar, Gedung Heritage, Kementerian ESDM, Jumat (29/7).

Arcandra menjelaskan, lapangan Blok Masela merupakan lapangan migas yang berlokasi di laut dalam (offshore). Hampir seluruh komponen terbesarnya berada di offshore, seperti well (sumur), drill dan fasilitas lainnya. Namun, untuk LNG plant-nya diputuskan akan dibangun di darat dengan tujuan agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Meski sebagian besar komponen berada di offshore, namun LNG-nya akan dibawa ke darat untuk diproses," urai Candra.

Blok Masela dikelola oleh PT Inpex Masela Limited dan Shell Upstream Overseas Services. Kontrak kerja samanya ditandatangani pada 16 November 1998 dan mendapatkan persetujuan POD I pada 06 Desember 2010.

Cadangan Blok Masela semula 6,97 TCF dan kemudian pada tahun 2013 ditemukan cadangan baru yang telah disertifikasi Lemigas menjadi 10,74 TCF. Hal ini menjadi dasar penetapan FID yang dijadwalkan 2018 dan karena itu diperlukan persetujuan revisi PoD I.

Setelah keputusan pembangunan kilang LNG Masela akan dibangun di darat, disampaikan Presiden Joko Widodo pada 23 Maret 2016, Inpex dan Shell diminta menyampaikan kembali PoD yang diperlukan. Revisi PoD dengan kilang LNG di darat ini, hingga sekarang masih dalam pembahasan.

Sumber: Ditjen Migas

No comments:

Post a Comment