Prof. Dr. Soebroto, M.A - Foto: Liputan6.com
|
JAKARTA, Disela-sela peluncuran Kampanye Gerakan Hemat Energi Potong
10% di Kementerian Energi, Dan Sumber Daya Mineral, Minggu (15/5), mantan Menteri
Pertambangan dan Energi periode 1978 – 1988, Prof. Dr. Soebroto, M.A.
mengingatkan kepada semua peserta kampanye yang hadir agar tidak menjadi orang yang boros dalam memnggunakan
energi. “Berhematlah dalam menggunakan energi, hemat sekarang juga,” ujar
Soebroto.
Hemat energi itu penting sekali. Hemat energi ini menurut Soebroto
merupakan yang paling murah dan paling banyak menghasilkan penghematan. Kalau
penghematan itu menjadi kebiasaan itu akan bagus sekali dan itu dapat dilakukan
siapa saja, dimana saja dan sekarang juga.
“Mari kita semua, sekarang juga mulai hidup hemat dengan mematikan
lampu jika tidak digunakan serta mengatur suhu ruangan sesuai dengan kebutuhan
menjadi suatu kebutuhan. Jangan menjadi orang yang boros,”tegas Soebroto.
Soebroto juga mengingatkan, dalam menjalankan kebijakan energi ada tiga
hal pokok yang harus dijalankan, yang pertama adalah eksplorasi, cari minyak,
cari gas, yang kedua adalah diversifikasi, cari gantinyanya minyak, cari
gantinya gas bangsa kita itu kaya sekali dengan sumber daya energi. Cari air,
angin apa saja itu bisa menggantikan minyak dan itu yang namanya diversifikasi.
Selanjutnya kebijakan yang ketiga yang juga tidak kurang pentingnya itu
yang namanya konservasi dan konservasi yang paling penting adalah hemat energi,
ujar Soebroto.
Gerakan Hemat Energi “Potong 10%” yang diluncurkan Pemerintah,
merupakan aksi bersama oleh pemerintah, pelaku bisnis/industri /asosiasi,
akademisi, organisasi masyarakat sipil, dan individu untuk melakukan upaya
penghematan energi.
Di negara-negara maju, perilaku hemat energi sudah menjadi bagian dari
budaya dan gaya hidup sehari-hari. Sementara di negara kita, hemat energi masih
belum disadari manfaat dan peran strategisnya. Di beberapa negara maju, gerakan
hemat energi justru diinisiasi oleh masyarakat, melalui kelompok-kelompok volunteer mereka
mengembangkan budaya hemat energi secara masif ke berbagai sektor, mulai dari
sektor industri, komersil, pemerintah, lembaga pendidikan hingga sektor rumah
tangga, yang kemudian didukung oleh regulasi-regulasi dari pemerintah.
Editor: Freddy Ilhamsyah PA
Sumber: Laman Kementerian ESDM
No comments:
Post a Comment