Lokasi migas PT Pertamina EP Pangkalansusu. Foto: Freddy Ilhamsyah PA/THNews |
JAKARTA, (Telukharunews.com) - Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan,
berdasarkan perhitungan Formula ICP, harga rata-rata minyak mentah Indonesia
(ICP) naik sebesar US$ 3,01 per barel menjadi US$ 37,20 per barel dari US$
34,19 per barel pada bulan April 2016.
Sementara harga Minas/SLC
mencapai US$ 37,25 per barel, atau
naik sebesar US$ 3.43 per barel
dari bulan sebelumnya yang
mencapai US$ 33,82 per barel.
Peningkatan harga minyak mentah Indonesia ini, sejalan dengan perkembangan harga beberapa
minyak mentah utama di pasar Internasional, yang diakibatkan oleh beberapa
faktor yakni terjadi peningkatan permintaan minyak dunia dan gasoline pada
Maret dan April 2016:
- Publikasi bulanan International Energy Agency (IEA) bulan April 2016, tingkat permintaan minyak dunia pada Kuartal 1 2016 direvisi naik dibandingkan publikasi Maret 2016 sebesar 0,16 juta bph menjadi 94,82 juta barel per hari.
- Publikasi Energy Information and Administration (EIA), rata-rata tingkat permintaan gasoline di Amerika Serikat pada 22 April 2016 naik 71 ribu barel per hari dibandingkan 25 Maret 2016
Selain itu, terjadi penurunan suplai dan produksi minyak mentah dunia
pada April 2016 :
Suplai minyak mentah dunia mengalami penurunan hingga 0,26 juta barel
per hari menjadi 96,09 juta barel per
hari dibandingkan bulan Februari 2016.
(IEA April 2016).
Rata – rata tingkat produksi minyak mentah Amerika Serikat pada 22
April 2016 adalah sebesar
8,94 juta barel per hari, turun 84 ribu barel per hari dibandingkan
rata- rata tingkat produksi Amerika Serikat pada 25 Maret 2016 (EIA April
2016).
Penyebab lainnya adalah adanya penurunan stok minyak komersial,
gasoline dan distillate :
- Publikasi OPEC April 2016, stok minyak komersial Negara OECD turun 7,9 juta barel pada Februari 2016 menjadi 3,026 juta barel dibandingkan Januari 2016.
- Publikasi EIA : stok gasoline Amerika Serikat turun 1,3 juta barrel menjadi 241,3 juta barel, stok distillate Amerika Serikat pada 22 April 2016 turun 2,9 juta barel dibandingkan 25 Maret 2016 menjadi 158,2 juta.
Faktor lainnya adalah 0il rig dunia (kecuali Cina dan FSU) turun hingga
mencapai 156 rig pada Maret 2016 dibandingkan Februari 2016 menjadi 1,128 rig.
(OPEC MOMR April 2016). Berdasarkan publikasi Baker Hughes, oil rig di Amerika
Serikat pada 22 April 2016 turun 29 rig dibandingkan 25 Maret 2016 menjadi 343
rig serta publikasi IEA April 2016, terdapat revisi naik estimasi peningkatan
utilisasi kilang pada Kuartal 1 2016 sebesar 0,2 juta bph menjadi 79,3 juta bph
dibandingkan publikasi IEA bulan Maret 2016.
Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain
disebabkan oleh faktor-faktor tersebut di atas, juga dipengaruhi antara lain,
terdapat revisi turun atas perkiraan produksi minyak Cina pada tahun 2016
sebesar 85 ribu barel per hari dibandingkan publikasi Februari 2016 menjadi 4,2
juta barel per hari (IEA April 2016) dan rata-rata permintaan minyak India pada
Januari sampai dengan Februari 2016 naik
0,5 juta barel per hari dibandingkan periode yang sama tahun 2015 menjadi 4,6
juta barel per hari (OPEC April 2016).
Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar
Internasional pada bulan April 2016 dibandingkan bulan Maret 2016 sebagai
berikut:
- WTI (Nymex) naik sebesar US$ 3,16 per barel dari US$ 37,96 per barel menjadi US$ 41,12 per barel.
- Brent (ICE) naik sebesar US$ 3,55 per barel dari US$ 39,79 per barel menjadi US$ 43,34 per barel.
- Basket OPEC naik sebesar US$ 2,96 per barel dari US$ 34,65 per barel menjadi US$ 37,62 per barel.
Sementara dari 39 jenis minyak mentah Indonesia (di luar condensate dan
minyak mentah utama Indonesia (benchmark crude) harga minyak mentah jenis
NSC/Katapa/Arbei yang diproduksi oleh Pertamina EP Lapangan Pangkalansusu
Sumatera Utara dan Pertamina EP Lapangan Rantau –NAD untuk April 2016 tercatat
sebesar US$ 39,17 per barel. Dengan demikian NSC/Katapa/Arbei masih tetap
berada dalam kelompok 5 besar harga ICP. Urutannya sebagai berikut:
(1). Jenis Kerapu US$ 40,25/barel.
(2). Jenis Anoa US$ 39,70/berel.
(3). Jenis Badak US$ 39,30/barel.
(4). Jenis Bekapai US$ 39,30/barel.
(5). NSC/Katapa/Arbei US$ 39,17.barel.
Editor : Freddy Ilhamsyah PA
Sumber: Ditjen Migas
No comments:
Post a Comment