Awan berbentuk sesosok raksasa di puncak Gunung Agung. Teks THNews. |
JAKARTA - Menurut Kepala PVMBG Kasbani, aktivitas vulkanik Gunung Agung selama satu minggu
tersebut menunjukkan sudah meningkat. Kemudian aktivitas kegempaan tremor sudah
sering terjadi. "Bahkan tadi malam itu gempa tremor di beberapa tempat di
seismograf hingga over scale yang menunjukkan skalanya sudah besar,"
terangnya.
"Erupsi Gunung Agung sudah memasuki fase magmatik, yang akan
menimbulkan letusan yang lebih besar daripada yang freatik. Erupsi magmatik
ditandai keluarnya lava dari dalam kawah dan erupsi-erupsi juga sudah banyak
melontarkan banyak abu," tambah Kasbani.
Pasca ditingkatkannya status aktivitas Gunung Agung menjadi
"AWAS", Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan
Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meningkatkan
pemantauan dan sosialiasi kepada masyarakat dan stakeholder terkait, seperti Pemerintah Daerah dan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB). Sosilialisasi kebencanaan dilakukan PVMBG untuk
mengedukasi masyarakat terkait dengan mitigasi bencana Gunung Agung yang saat
ini sedang meningkat aktivitas vulakniknya.
"PVMBG full team di sana,
di Pos Pengamatan Gunung Agung, mereka selalu memantau aktivitas Gunung Agung
dan melaporkannya kepada kami. Mereka juga berkoordinasi dengan instansi-instansi
terkait serta memberikan sosialisasi kepada masyarakat setempat," kata
Kepala PVMBG, Kasbani di Kantor Menko Kemaritiman, Senin (27/11).
Kasbani mengatakan bahwa informasi dari PVMBG merupakan informasi
"hulu" yang menjadi sumber informasi bagi banyak pihak termasuk ke
Pemerintah Daerah, BNPB dan posko-posko pengungsi yang selanjutnya diteruskan
ke masyarakat.
Gunung Agung, lanjut Kasbani, sejak tujuh hari yang lalu menunjukkan
peningkatan aktivitas vulkaniknya. "Hari ini terjadi peningkatan aktivitas
vulkanik Gunung Agung, baik dilihat dari data instrument maupun dari visual.
Dari pengamatan visual sudah kelihatan letusan yang pertama tanggal 21 November
yang diikuti dengan lontaran abu vulkanik, kemudian beberapa kali erupsi atau
letusan hingga ketinggian yang terakhir itu mencapai 3.400 meter dari
puncak," ujar Kasbani.
Pengamatan visual Pos Pengamatan Gunung Agung menunjukkan, sejak
kemarin hingga hari ini gunungapi terlihat jelas hingga berkabut. Asap kawah
berwarna kelabu tebal tekanan sedang mencapai ketinggian sekitar 1.000-3.000 meter
di atas puncak condong ke arah timur-Tenggara. Terjadi 2 kali erupsi/letusan
dengan kolom abu berwarna kelabu - kehitaman bertekanan sedang dengan
ketinggian 2.000 - 3.000 meter di atas puncak.
PVMBG merekomendasikan, masyarakat di sekitar Gunung Agung dan
pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan
tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area
kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 8 km dari kawah Gunung
Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah utara-Timurlaut dan
Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 10 km dari kawah Gunung Agung.
Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat
diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang
paling aktual/terbaru.
Sumber: Situs Kemen ESDM
Editor: Freddy Ilhamsyah PA
No comments:
Post a Comment