Thursday, 2 June 2016

ICP Mei 2016 Naik Jadi USD 44,68 per Barel



JAKARTA, Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan, harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada bulan Mei 2016 berdasarkan perhitungan Formula ICP mencapai US$ 44, 68 per barel atau naik sebesar US$ 7,48 per barel  dari US$ 37,20 per barel pada bulan April 2016.

Sementara harga SLC/Minas mencapai  US$ 49,46 per barel,  naik sebesar US$ 12,21 per barel  dari US$ 37,25  per barel dari bulan April 2016.

Peningkatan harga minyak mentah Indonesia tersebut,  sejalan dengan membaiknya harga beberapa minyak mentah utama di pasar Internasional, yang diakibatkan oleh beberapa faktor yakni:

1. Goldman Sach memproyeksikan pasar minyak dalam beberapa bulan terakhir dalam kondisi oversupply dan diperkirakan   menjadi defisit pada Mei 2016. Lebih lanjut, Goldman Sach juga merevisi naik permintaan minyak dunia tahun 2016 sebesar   0,2 juta barel per hari menjadi 1,4 juta barel per hari, khususnya mengantisipasi peningkatan permintaan dari Cina

2. Terdapat penurunan produksi minyak dari negara-negara Non OPEC:

  • Berdasarkan publikasi International Energy Agency (IEA) Mei 2016, produksi minyak negara-negara Non OPEC pada April 2016 turun 0,125 juta barel per hari menjadi 56,6 juta barel per hari dibandingkan Maret 2016.
  • Berdasarkan publikasi mingguan EIA, tingkat produksi minyak mentah Amerika Serikat pada 20 Mei 2016 kembali turun sebesar 58 ribu barel per hari  dibandingkan 29 April 2016 menjadi 8,77 juta barel per hari, terendah sejak September 2014.

3. Pada awal Mei 2016 terdapat gangguan produksi hingga lebih dari 1,5 juta barel per hari di Kanada, Nigeria dan Ghana (IEA Mei 2016):

  • Kebakaran hebat di Fort McMurray-Kanada memicu perusahaan oil sand menghentikan produksi hingga 1,2 juta barel per hari pada awal Mei 2016, sehingga produksi Kanada selama Mei 2016 turun sebesar 660 ribu barel per hari dibandingkan April 2016 menjadi 3,7 juta barel per hari (terendah sejak 2014).
  • Beberapa perusahaan Minyak Nigeria, selama bulan Mei 2016, mengumumkan kondisi force majeure pada kegiatan ekspor dikarenakan kebocoran pipa Shell (Minyak Mentah Bonny Light) pada 11 Mei dan pipa ExxonMobil (Minyak Mentah Qua Iboe, export grade terbesar di Nigeria) pada 13 Mei.
  • Di Ghana, Tullow menyampaikan produksi minyak pada awal Mei 2016 masih sebesar 30 ribu barel per hari pasca kerusakan FPSO di  Lapangan Jubilee, turun 70 ribu barel per hari jika dibandingkan produksi 2015.

4. Berdasarkan publikasi mingguan Energy Information Administration (EIA), terjadi peningkatan permintaan gasoline dan penurunan stok gasoline Amerika Serikat pada akhir bulan Mei 2016 dibandingkan akhir bulan April 2016:

  • Tingkat permintaan gasoline naik 14 ribu barel per hari menjadi 9,516 juta barel per hari.
  • Stok gasoline turun 1,7 juta barel menjadi 240,1 juta barel.

5. Terjadi penurunan stok minyak pada negara OECD:

  • Berdasarkan publikasi EIA, stok minyak mentah komersial dan distillate Amerika Serikat akhir Mei 2016 dibandingkan akhir April 2016 berturut – turut lebih rendah 6,3 juta barel dan 6,1 juta barel, menjadi 537,1 juta barel dan 150,9 juta barel.
  • Berdasarkan publikasi OPEC (MOMR) Mei 2016, stok minyak komersial negara OECD turun sebesar 11,5 juta barel pada bulan Maret 2016, dibandingkan bulan Februari 2016, menjadi 3.049 juta barel

6. Oil rig dunia (kecuali Cina dan FSU) turun hingga 71 rig pada April 2016 dibandingkan Maret 2016 menjadi 1.057 rig. (MOMR Mei 2016). Berdasarkan publikasi Baker Hughes, oil rig di Amerika Serikat pada 27 Mei 2016 turun 16 rig dibandingkan 29 April 2016 menjadi 316 rig.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi antara lain:

  • Menurut National Bureau of Statistics Cina, produksi Cina, pada April 2016 turun 5,6% menjadi 4,04 juta barel per hari (terendah sejak Juli 2013).
  • Menurut IEA Mei 2016, terdapat peningkatan permintaan minyak Cina dipicu oleh kebijakan Pemerintah dan diperkuat oleh revisi naik proyeksi peningkatan GDP Cina oleh IMF.
  • Pada aktivitas Rim Trading Board dan Platts Market On Close, tawaran (bid) SLC oleh Glencore selama Mei 2016 terus menunjukan peningkatan, pada awal Mei 2016 SLC masih ditawar $ 1,00 - $ 1,95 di bawah ICE Brent dan meningkat pada akhir Mei 2016 menjadi berkisar $ 2,85 - $ 3,25 di atas ICE Brent akibat terjadinya gempa dan peningkatan direct burning di Jepang menjelang musim panas.

Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar Internasional pada bulan Mei 2016 dibandingkan bulan April 2016 mengalami peningkatan menjadi sebagai berikut:

  • WTI (Nymex) naik  sebesar US$ 5,67 per barel dari US$ 41,12 per barel menjadi US$ 46,80 per barel.
  • Brent (ICE) naik sebesar US$ 4,31 per barel dari US$ 43,34 per barel menjadi US$ 47,65 per barel.
  • Basket OPEC naik sebesar US$ 5,26 per barel dari US$ 37,86 per barel menjadi US$ 43,12 per barel.

Sumber: Ditjen Migas.

No comments:

Post a Comment