Tiga orang jadi korban
Tower Emergency yang roboh melintasi Paluh Foto THNews/JP |
PANGKALANSUSU, Telukharunews.com – Tiga orang pegawai PT. PLN (
Persero) UPT Medan yang sedang melaksanakan pemasangan Tower Emergency PLTU
Tangjungpasir Pangkalansusu jadi korban akibat tower tersebut roboh, Selasa
malam (24/2).
Ketiga korban itu masing-masing adalah Fahri (30) warga Banda Aceh dan
Kristianto (28) warga Medan nyaris tewas tak sadarkan diri. Sedangkan temannya
Agung (28) asal Pematang Siantar hanya mengalami luka ringan saat tiang Towe Emergency
roboh di Dusun VI Desa Tanjungpasir, Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten
Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
Keterangan diperoleh di lapangan menyebutkan, saat kejadian ketiga
pekerja sedang berada di atas tower memasang skoor ring di tiang tower yang
berketinggian berkisar 40 M. Namun ketika mereka sedang sedang memasng skoor
ring tiba tiba kabel labrang (penahan tiang) putus, sehingga menyebabkan ketiga
pekerja yang memakai safety belt ikut roboh.
Akibat kejadian itu, Kristianto dan Fahri tidak sadarkan diri dan
lansung di evakuasi ke Rumah Sakit Pertamedica Pangkalan Brandan untuk
mendapatkan perawatan medis, karena mengalami cedera serius kedua korban malam
itu juga lansung di evakuasi ke salah satu Rumah Sakit di Medan, sedangkan
Agung hanya mengalami luka ringan di
bagian betis kaki kanan dirawat di Poliklinik Pertamina EP Asset I
Pangkalansusu Field.
Salah seorang pegawai PLN ( Persero) saat ditemui beberapa wartawan di
lapangan (25/2) menyebutkan, selain faktor lain, struktur tanah juga dapat
menyebabkan robohnya tiang Tower Emergency. Akibatnya penahan kabel labrang
terlepas diduga karena kondisi tanah labil, sehingga tidak mampu menahan tiang
dengan ketinggian 40 meter.
Dia menambahkan tiga tiang sutet yang tumbang beberapa waktu lalu,
akibat member yang berfungsi sebagai tahanan tiang musnah dicuri maling.
Sehingga ketika diterpa angin kencang keadaan tiang menjadi labil dan roboh.
Parahnya lagi di area antara tower 193 sampai 212, diperkirakan ribuan
batang member dan baut penyangga ketahanan tiang hilang disikat maling.
Akibatnya kondisi ketahanan jaringan
saluran udara extra tinggi (Sutet) yang menghubungkan Pangkalansusu - GITET
Binjai jadi terganggu.Tambahnya.
Ketika disinggung keadaan kedua temannya yang sedang dirawat di salah
satu RS di Medan akibat insiden tumbangnya tower emergency, “ Keadaan mereka
sudah mulai membaik,” ucapnya. (fi)
No comments:
Post a Comment