3 Tower PLTU Tanjungpasir, Pangkalansusu roboh |
PANGKALANSUSU, Telukharunews.com – Tiga Tower PLN yaitu, tower 214, 215
dan 216 yang berlokasi di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten
Langkat, Sumatera Utara dilaporkan roboh akibat perbuatan orang tak dikenal.
Robohnya tower tersebut menyebabkan pelayanan dan penyelesaian pembangunan
pusat listrik tenaga uap (PLTU) Pangkalan Susu 2x200 Mega Watt (MW), dilaporkan
mengalami gangguan.
Menurut Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto dalam
siaran persnya pada Rabu, 18 Februari 2015, dari penelusuran petugas Kepolisian Sektor
Pangkalan Susu dan Koramil Pangkalan Susu bersama petugas PLN, ditemukan
banyaknya member tower (main bracing) yang hilang yang menyebabkan kekuatan
struktur tower menjadi labil dan akhirnya roboh terkena angin. Diduga
penggergaian oleh orang tidak dikenal sudah dilakukan sejak beberapa waktu
lalu.
Untuk mengatasi hal tersebut PLN segera membangun emergency tower untuk
menggantikan ketiga tower tersebut.
“Langkah awal yang ditempuh PLN untuk mengatasi permasalahan tower
tersebut adalah segera memasang tower emergency sementara sebanyak lima tower
agar dapat segera mengalirkan energi listrik ke sub sistem kelistrikan Sumatera
Bagian Utara”, ujar Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto
dalam siaran persnya yang diterima esdm.go.id, Jumat (20/02/2015).
Pemasangan kelima tower emergency dikatakan Bambang akan memerlukan
waktu sekitar 6-7 hari, mengingat medan yang cukup berat di lapangan.”Untuk
mencapai lokasi tower nomor 216, harus menggunakan perahu karena berada di
tengah-tengah areal tambak dan payau”, ujar Bambang.
Setelah pemasangan tower sementara dilakukan, PLN akan membangun tower
baru pada lokasi pondasi yang telah ada, karena menurut pengamatan di lapangan,
pondasi tower tersebut cukup baik dan kuat untuk memikul beban tower roboh, dan
masih dapat dipergunakan lagi, dengan melakukan modifikasi chimney pondasi
tower yang ada. Pondasi ini memang didisain dengan menggunakan bore pile
kedalaman 14-16 meter sampaidengan daya dukung tanah dipersyaratkan yang
diteruskan dengan pembuatan pad dan chimney toweryang teruji mampu menopang
stub angle tower sebagai struktur awal tower transmisi dimaksudtermasuk apabila
terjadi kerusakan tower/kawat konduktor.
“Pembongkaran dan pemasangan tiga tower pengganti membutuhkan waktu
sekitar dua bulan denganbekerja secara paralel pada ketiga lokasi tower roboh
dimaksud. Transmisi 275 kV Pangkalansusu – Binjai akan beroperasi sementara
dengan tower emergency (diperkirakan operasi 25 Februari 2015) dan akan
beroperasi seperti sedia kala pada tanggal 18 April 2015 yang akan datang, ujar
Bambang.
Bembang meminta kepada masyarakat sekitar agar tidak banyak melakukan
aktifitas di bawah jaringan transmisi ini, mengingat tower emergency bersifat
sementara dan jaraknya ke tanah lebih rendah dari tower aslinya. “PLN berharap
dukungan seluruh masyarakat, khususnya di Desa Pangkalanpasir Kecamatan
Pangkalan Susu untuk membantu pelaksanaan pembangunan tower emergency dengan
tidak melakukan aktivitas yang terlalu dekat ke areal transmisi, sambil
menunggu penyelesaian pembangunan tower yang akan mengganti tower yang sudah
roboh”, jelas Bambang.
Untuk proses pembangunan tower baru sebagai pengganti tower roboh, akan
dimulai dengan membuka semua member tower yang ada dan membersihkan areal
pondasi tower yang masih kokoh untuk menopang tower baru. Pada areal chimney
tower, stub angle tower akan dibongkar dan diganti dengan stub angle tower yang
baru, agar dapat segera dipasang (erection) tower penggantinya. Proses
penggantian tower ini tanpa harus membuat pondasi baru, hanya proses cipping
untuk penggantian stub angle tower, sementara pondasinya sudah cukup kuat
sekalipun memikul beban tower roboh dimaksud. (fi)
Sumber : PLN dan Kementerian ESDM
No comments:
Post a Comment