Saturday, 21 February 2015

Tiga Tower PLTU Tanjung Pasir Roboh, PLN Segera Bangun Tower Emergency


3 Tower PLTU Tanjungpasir, Pangkalansusu roboh

PANGKALANSUSU, Telukharunews.com – Tiga Tower PLN yaitu, tower 214, 215 dan 216 yang berlokasi di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dilaporkan roboh akibat perbuatan orang tak dikenal. Robohnya tower tersebut menyebabkan pelayanan dan penyelesaian pembangunan pusat listrik tenaga uap (PLTU) Pangkalan Susu 2x200 Mega Watt (MW), dilaporkan mengalami gangguan.

Menurut Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto dalam siaran persnya pada Rabu, 18 Februari 2015,  dari penelusuran petugas Kepolisian Sektor Pangkalan Susu dan Koramil Pangkalan Susu bersama petugas PLN, ditemukan banyaknya member tower (main bracing) yang hilang yang menyebabkan kekuatan struktur tower menjadi labil dan akhirnya roboh terkena angin. Diduga penggergaian oleh orang tidak dikenal sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu.

Untuk mengatasi hal tersebut PLN segera membangun emergency tower untuk menggantikan ketiga tower tersebut.

“Langkah awal yang ditempuh PLN untuk mengatasi permasalahan tower tersebut adalah segera memasang tower emergency sementara sebanyak lima tower agar dapat segera mengalirkan energi listrik ke sub sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara”, ujar Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto dalam siaran persnya yang diterima esdm.go.id, Jumat (20/02/2015).

Pemasangan kelima tower emergency dikatakan Bambang akan memerlukan waktu sekitar 6-7 hari, mengingat medan yang cukup berat di lapangan.”Untuk mencapai lokasi tower nomor 216, harus menggunakan perahu karena berada di tengah-tengah areal tambak dan payau”, ujar Bambang.

Setelah pemasangan tower sementara dilakukan, PLN akan membangun tower baru pada lokasi pondasi yang telah ada, karena menurut pengamatan di lapangan, pondasi tower tersebut cukup baik dan kuat untuk memikul beban tower roboh, dan masih dapat dipergunakan lagi, dengan melakukan modifikasi chimney pondasi tower yang ada. Pondasi ini memang didisain dengan menggunakan bore pile kedalaman 14-16 meter sampaidengan daya dukung tanah dipersyaratkan yang diteruskan dengan pembuatan pad dan chimney toweryang teruji mampu menopang stub angle tower sebagai struktur awal tower transmisi dimaksudtermasuk apabila terjadi kerusakan tower/kawat konduktor.

“Pembongkaran dan pemasangan tiga tower pengganti membutuhkan waktu sekitar dua bulan denganbekerja secara paralel pada ketiga lokasi tower roboh dimaksud. Transmisi 275 kV Pangkalansusu – Binjai akan beroperasi sementara dengan tower emergency (diperkirakan operasi 25 Februari 2015) dan akan beroperasi seperti sedia kala pada tanggal 18 April 2015 yang akan datang, ujar Bambang.

Bembang meminta kepada masyarakat sekitar agar tidak banyak melakukan aktifitas di bawah jaringan transmisi ini, mengingat tower emergency bersifat sementara dan jaraknya ke tanah lebih rendah dari tower aslinya. “PLN berharap dukungan seluruh masyarakat, khususnya di Desa Pangkalanpasir Kecamatan Pangkalan Susu untuk membantu pelaksanaan pembangunan tower emergency dengan tidak melakukan aktivitas yang terlalu dekat ke areal transmisi, sambil menunggu penyelesaian pembangunan tower yang akan mengganti tower yang sudah roboh”, jelas Bambang.

Untuk proses pembangunan tower baru sebagai pengganti tower roboh, akan dimulai dengan membuka semua member tower yang ada dan membersihkan areal pondasi tower yang masih kokoh untuk menopang tower baru. Pada areal chimney tower, stub angle tower akan dibongkar dan diganti dengan stub angle tower yang baru, agar dapat segera dipasang (erection) tower penggantinya. Proses penggantian tower ini tanpa harus membuat pondasi baru, hanya proses cipping untuk penggantian stub angle tower, sementara pondasinya sudah cukup kuat sekalipun memikul beban tower roboh dimaksud. (fi)

Sumber : PLN dan Kementerian ESDM

No comments:

Post a Comment