Foto: Humas Ditjen Migas |
Jakarta, Untuk mendukung subsidi dapat dinikmati oleh pihak yang
berhak. Pemerintah menyambut baik opsi penggunaan barcode dalam pendistribusian
LPG 3 kg.
Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto di
Jakarta, Kamis (5/7), penggunaan barcode dalam penyaluran LPG 3 kg merupakan
salah satu alternatif, selain bantuan langsung tunai (BLT). Saat ini, konsep
barcode tersebut sedang dikaji oleh PT Pertamina.
“Silakan saja pakai teknologi apa. Mau kartu (BLT), barcode, apa segala
macam. Itu orang IT yang mengerti. Saat ini lagi dikaji sama Pertamina,” ujar
Djoko.
Terhadap opsi yang dipilih nantinya, lanjut Djoko, pihaknya siap
mendukung dengan membuat regulasinya. ‘Kalau Pertamina misalnya perlu regulasi,
misalnya barcode untuk golongan masyarakat apa saja, nah kita buat regulasinya
sekaligus pengawasannya,” katanya.
Penyaluran subsidi LPG 3 kg tepat sasaran ini diharapkan dapat
dilakukan mulai 2019 mendatang.
LPG 3 kg non subsidi
Sementara itu terkait uji coba yang dilakukan PT Pertamina dengan
meluncurkan produk LPG Bright gas
kemasan 3 kg, menurut Djoko, hal itu
dapat mengurangi besaran subsidi LPG 3 kg yang harus ditanggung Pemerintah. Ini
lantaran masyarakat memiliki alternatif dalam menggunakan LPG 3 kg.
Produk LPG non subsidi berwarna pink fuschia tersebut, mulai awal Juli
2018 dilakukan uji pasar secara terbuka di dua kota yakni Jakarta dan Surabaya,
dengan total 5.000 tabung. Ini merupakan
tindak lanjut dari market trial (uji pasar) LPG 3 kg non subsidi yang telah
dilakukan pada November 2017 di Tangerang, Banten.
“Produk Bright Gas 3 kg ini memberikan alternatif pilihan bagi konsumen
LPG non subsidi. Dengan adanya varian baru LPG non subsidi kemasan 3 kg, maka
masyarakat mampu bisa mendapatkan lebih banyak pilihan LPG Bright Gas dalam
berbagai kemasan yang melengkapi keseluruhan jenis Bright Gas Family yaitu
kemasan 12 kg, 5,5 kg, 3 kg dan Can (220 gr),” jelas Vice President Corporate
Communication Pertamina Adiatma Sardjito.
Untuk di Jakarta, 3 kg akan
tersedia di SPBU COCO Kuningan, SPBU COCO Pondok Indah, SPBU COCO MT Haryono,
SPBU COCO Lenteng Agung, Apartemen Baywalk Pluit, Apartemen Springhills
Kemayoran, Apartemen Gading Nias Kelapa Gading, Apartemen Kalibata City,
Apartemen Green Pramuka Rawamangun, Apartemen Mediterania Tanjung Duren, dan
kawasan perumahan Pondok Indah Kebayoran Baru. Sementara di Surabaya akan
dijual di wilayah Pakuwon.
Selama masa uji pasar secara terbuka ini, isi ulang Bright Gas 3 kg
akan dijual seharga Rp 39.000 per tabung tabung di agen LPG non subsidi belum
termasuk ongkos kirim, dan Rp 42.000 per tabung tabung di SPBU COCO. Sedangkan
untuk tabung perdana (tabung plus isi) Bright Gas 3 kg akan dijual di agen LPG
seharga Rp 184.000 per tabung dan di SPBU COCO seharga Rp 187.000 per tabung.
(Ditjen Migas)
Mohon maaf jika postingan ini menyinggung perasaan anda tapi saya hanya mau menceritakan pengalaman pribadi saya yang mengubah kehidupan saya menjadi sukses sekarang. dulu Saya bekerja di Singapura, tapi saya tidak menyerah dengan keadaan saya, tetap ikhtiar. Dulu pengen pulang ke indonesia tapi gak ada ongkos. sempat saya putus asa,gaji pun selalu di kirim ke indonesia untuk biaya anak sekolah, sedangkan hutang banyak, kebetulan buka-buka internet mendapatkan nomor whatsapp Mbah Suro +6282354640471 katanya bisa bantu orang melunasi hutang melalui jalan Pesugihan Dana Ghaib. dengan keadaan susah jadi saya coba beranikan diri hubungi dan berkenalan dengan beliau Mbah Suro, Dan saya menceritakan keadaan saya. Beliau menyarankan untuk mengatasi masalah perekonomian saya dengan Pesugihan Dana Ghaib nya. Dan alhamdulillah benar-benar terbukti nyata hasil nya sekarang. terima kasih banyak ya allah atas semua rerjekimu ini. Beliau juga bisa bantu seperti Pemasangan nomer Togel,pelet, dll
ReplyDelete