BBM satu harga. Foto Ditjen Migas |
PALEMBANG, Presiden Republik
Indonesia Joko Widodo, hari Senin (22/1), membuka Kongres Nasional XXX dan
Sidang Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) XXIX Perhimpunan Mahasiswa Katolik
Republik Indonesia (PMKRI) di Palembang, Sumatera Selatan.
Mengawali sambutannya, Presiden Jokowi mengingatkan kepada masyarakat
bahwa Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau, suku dan budaya.
Keberagaman ini yang menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar.
"Pertama-tama saya ingin mengingatkan kepada kita semuanya, saya
ingin menyadarkan kepada kita semuanya bahwa negara kita adalah negara yang
sangat besar, negara yang memiliki 17 ribu pulau, negara yang memiliki 714
suku, negara yang memiliki lebih dari 1.100 bahasa daerah. Dengan kita berbeda
agama, adat istiadat, tradisi yang saya kira sering kita tidak menyadari dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, pada siang ini saya ingin mengingatkan
betapa besarnya negara yg kita miliki ini dengan jumlah penduduk 260 juta
jiwa", ujar Presiden Jokowi.
Keberagaman yang ada, menurut Presiden, harus dikelola dengan baik. Hal
ini dilakukan agar tidak timbul ketimpangan antar satu wilayah dengan wilayah
lainnya. "Kenapa kita bangun infrastruktur? Jangan hanya melihat fisiknya,
banyak orang hanya melihat fisiknya. kenapa airport di Pulau Miangas kita
bangun, Runaway di Pulau Rote kita perpanjang? karena dengan infrstruktur
inilah kita ingin mempersatukan bangsa yang besar ini, jangan sampai antar
wilayah menimbulkan ketimpangan yg sangat jauh," terang Presiden.
Presiden juga mengungkapkan bahwa salah satu kebijakan untuk menjaga
agar tidak terjadi ketimpangan adalah melalui kebijakan BBM (Bahan Bakar
Minyak) satu harga. Kebijakan ini merupakan wujud keadilan sosial bagi rakyat
Indonesia.
"Tiga tahun yang lalu waktu saya datang di Wamena, saya tanya
kepada penduduk di sana berapa harga Premium di Wamena, saya tidak tanya satu,
dua, tiga orang, tapi saya tanya banyak. Harganya Rp. 60.0000, itu pas normal,
ketika cuaca tidak baik itu Rp. 100.000 per liter. Di mana sekali lagi keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tegas Presiden.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Presiden telah meminta kepada Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan untuk menindaklanjuti
kebijakan BBM Satu Harga dan dilaksanakan secara menyeluruh, agar tidak ada
lagi ketimpangan harga BBM antara satu wilayah dan wilayah lainnya.
"Saya memerintahkan Menteri ESDM, Pak Menteri saya minta harga BBM
di Jawa, di Sumatera juga di Papua harus sama. Dan sekarang sudah delapan bulan
harga BBM di Papua, Pegunungan Tengah sama dengan harga yang kita nikmati di
Pulau Jawa," Pungkas Presiden.
Acara yang mengambil tema 'Membunyikan Pancasila Menuju Indonesia
Berdaulat' ini dihadiri oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Sosial Idrus
Marham, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi serta Menteri Perhubungan Budi
Karya Sumadi.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah telah menyusun peta jalan (road map)
BBM satu harga. Sebanyak 57 lembaga penyalur BBM telah dibangun pada tahun
2017. Sementara untuk tahun 2018, Pemerintah menugaskan PT Pertamina (Persero)
untuk membangun 50 lembaga penyalur BBM dan pada tahun 2019 sebanyak 46 lembaga
penyalur. Seluruhnya berada di wilayah yang selama ini masih terisolir secara
perekonomian dan akses jalan yang sulit terjangkau. (Ditjen Migas)
No comments:
Post a Comment