![]() |
Gedung Kantor Pusat PT Pertamina (Persero). Foto Ist. |
JAKARTA (Telukharunews.com), Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan,
dari hasil perhitungan Formula ICP, harga minyak mentah Indonesia pada bulan
Oktober 2016 mengalami peningkatan dibandingkan September 2016. Rata-rata ICP
minyak mentah Indonesia naik sebesar US$ 4,47 per barel dari US$ 42,17 per
barel menjadi US$ 46,64 per barel.
Sementara ICP SLC naik sebesar US$ 4,47 per barel dari US$ 43,08 per
barel menjadi US$ 47,55 per barel.
Menurut Tim Harga Minyak Indonesia, penguatan harga
minyak mentah utama di pasar internasional disebabkan oleh beberapa
faktor yakni berdasarkan publikasi IEA (International Energy Agency) di bulan
Oktober 2016 di mana proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2016
menjadi sebesar 96,30 juta barel per hari, naik 0,20 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya yaitu
sebesar 96,10 juta barel per hari.
Selain itu, berdasarkan laporan OPEC (Organization of the Petroleum
Exporting Countries) di bulan Oktober 2016 yaitu proyeksi permintaan minyak
mentah global tahun 2016 menjadi sebesar 94,40 juta barel per hari, naik 0,13 juta barel per hari dibandingkan
proyeksi bulan sebelumnya yaitu sebesar 92,27 juta barel per hari. Selain itu,
proyeksi pasokan minyak mentah Non-OPEC tahun 2016 menjadi sebesar 56,30 juta
barel per hari, turun sebesar 0,02 juta barel per hari dibandingkan proyeksi
bulan sebelumnya yaitu sebesar 56,32 juta barel per hari.
Faktor lainnya adalah berdasarkan laporan EIA (Energy Information
Administration) USA, tingkat stok minyak
mentah komersial, gasoline dan distillate AS selama bulan Oktober 2016
mengalami penurunan dibandingkan dengan stok di bulan September 2016:
- Stok minyak mentah komersial turun 0.9 juta barel menjadi sebesar 468,2 juta barel.
- Stok gasoline turun 1,4 juta barel menjadi sebesar 226,0 juta barel.
- Stok distillate turun 8,3 juta barel menjadi sebesar 152,4 juta barel.
Hal lainnya yang menguatkan harga minyak Oktober adalah berdasarkan
publikasi RIM, Arab Saudi dan negara-negara OPEC lainnya, serta Rusia berencana
akan menurunkan tingkat produksi minyak mentah sebesar 4%. Hal ini meningkatkan
ekspektasi bahwa OPEC akan sepakat untuk menurunkan tingkat produksi pada
pertemuan negara-negara OPEC di bulan November 2016.
Badai Matthew yang terjadi pada awal Oktober 2016 di wilayah East Coast
AS mempengaruhi operasi pengapalan minyak mentah di wilayah tersebut dan
menimbulkan gangguan operasional terhadap fasilitas produksi di Gulf Coast AS.
Untuk kawasan Asia Pasifik, penguatan harga minyak mentah juga
dipengaruhi antara lain, berdasarkan
data dari The Customs General Administration of China, impor minyak mentah Cina
di bulan September 2016 sebesar 279,37 juta barel, naik sebesar 1,76 juta barel
dibandingkan bulan Agustus 2016. Selain
itu, Throughput pada 36 kilang minyak mentah milik China Petroleum and Chemical
Corp (Sinopec), China National Offshore Oil Corp (CNOOC), PetroChina dan
Sinochem Corp pada bulan Oktober 2016 naik sebesar 2,2% dibandingkan pada bulan
September 2016, menjadi sebesar 6,45 juta barel per hari.
Selengkapnya perhitungan harga minyak mentah bulan Oktober 2016 dibandingkan
September 2016, sebagai berikut:
- Brent (ICE) naik sebesar US$ 4,26 per barel dari US$ 47,12 per barel menjadi US$ 51,39 per barel.
- WTI (Nymex) naik sebesar US$ 4,71 per barel dari US$ 45,23 per barel menjadi US$ 49,94 per barel.
- Basket OPEC naik sebesar US$ 5,17 per barel dari US$ 42,80 per barel menjadi US$ 47,97 per barel.
Sumber: Ditjen Migas
No comments:
Post a Comment