Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam menegaskan bahwa prestasi ini menjadi catatan penting bagi Pertamina EP. “Kawasan Timur Indonesia telah bangkit dan memperkuat optimisme peningkatan produksi minyak di tengah fenomena penurunan produksi secara alamiah. Keberhasilan produksi ini telah berada di atas target produksi 8.008 BOPD atau lebih dari 45%,” ujarnya.
Keberhasilan tersebut didapat dari peningkatan produksi yang terjadi di lapangan-lapangan Pertamina di Region KTI. GM Region KTI Satoto Agustono menjelaskan bahwa kontribusi dari lapangan Bunyu sebesar 8.460 BOPD, Sangatta sebesar 2.091 BOPD, dan Papua sebesar 1.139 BOPD.
“Bunyu memberikan kontribusi cukup signifikan dengan keberhasilan pemboran sumur BN-26 yang pada uji produksi menghasilkan minyak sebesar 2.427 BOPD dan gas sebesar 0,9 MMSCFD. Kami bersyukur pencapaian tersebut bisa meningkatkan produksi migas di kawasan ini ,” ujarnya.
Upaya peningkatan produksi di Kawasan Timur Indonesia dilakukan melalui optimasi produksi minyak dengan menerapkan perubahan pada sebagian metode lifting dari gas lift system ke ESP (electrical submersible pump), kegiatan pemboran pengembangan, dan eksplorasi.
Dalam melaksanakan kegiatan operasi di Region KTI, Pertamina EP dihadapi pada tantangan penurunan produksi sekaligus persoalan air terproduksi yang cukup tinggi. Satoto menjelaskan bahwa Pertamina EP menerapkan metode pengelolaan air terproduksi dengan metode injeksi air sehingga mewujudkan kegiatan operasi yang ramah lingkungan. (esdm)
No comments:
Post a Comment