Terkait dengan kemelut keberadaan pipa loading diameter 30 inci yang berada di tepi jalan jalur Simpang Sungai Siur sampai ke simpang crossing ke arah proyek PLTU, maka penulis coba menyampaikan riwayat singkat tentang keberadaan pipa loading 30 inci dimaksud sebagai bahan masukan untuk para pihak terkait sebagai berikut :
Sebagai salah satu daerah Eksplorasi dan Produksi minyak dan gas bumi yang tertua di Indonesia, peninggalan BPM (Bataafsche Petroleum Maatschappij) yang diaktifkan kembali dari puing-puing besi tua sisa Perang Dunia-II, PT Permina yang dipimpin oleh dr. Ibnu Sutowo selaku Direktur Utama beserta Mayor Hariyono (staf urusan logistik), Mayor S.M. Geudong (staf urusan keuangan), Kapten Affan (staf urusan administrasi), Ir. Soediono (staf urusan produksi) dan Awan Sunarjo (urusan perkapalan). Dengan kelompok kecil inilah PT Permina mulai beroperasi walau belum secara maksimal.
Modal awal PT Permina selain yang diperoleh dari subsidi pemerintah sebesar Rp 10 juta, juga didapat dari hasil ekspor perdana minyak mentah pada tanggal 24 Mei 1958 melalui Pelabuhan Pangkalansusu (anno 1892) dengan mempergunakan kapal tanker MT Shozui Maru Minyak mentah yang diangkut MT Shozui Maru (3000 DWT) sebanyak 1.700 ton senilai sekitar US$ 30.000,- Kapal tanker ukuran ini dipergunakan karena ketidakpastian mengenai keadaan alur pelayaran di perairan Teluk Haru yang diperkirakan masih banyak terpendam benda-benda reruntuhan sisa Perang Dunia II.
Ketika produksi minyak mentah (crude oil) di lapangan Pangkalansusu dan sekitarnya terus meningkat dan mengingat bahwa Pelabuhan Khusus Pangkalansusu tidak dapat dimasuki oleh ocean tanker, maka pada tahun 1969 dibangun transmisi jalur pipa loading berdiameter 30 inci termasuk SBM (Single Bouy Mooring) di lepas pantai Teluk Aru selesai pembangunannya pada tahun 1970.
Sejak itu, pengiriman minyak mentah yang berasal dari lapangan Pangkalansusu (Langkat - Sumatera Utara) dan lapangan Rantau (Aceh Tamiang - Nanggroe Aceh Darussalam) untuk kilang BBM di Kalimantan (Lawi-lawi) atau kilang BBM lainnya di pulau Jawa dilakukan dengan mempergunakan kapal tanker ukuran besar melalui SBM.
[caption id="attachment_136" align="aligncenter" width="600"]
Atas dasar tersebut, maka tidak berkelebihan apa bila PT Pertamina EP Field Pangkalan Susu mempunyai perhatian dan kekuatiran khusus terhadap keselamatan dan keamanan pipa loading line berdiameter 30 inci yang berada di darat maupun yang berada di dasar laut perairan lepas pantai Teluk Aru (Aru Bay), Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.-
Pangkalansusu, akhir April 2009
No comments:
Post a Comment