Thursday 28 April 2016

Gempa 5,8 SR Guncang beberapa kota di Meksiko


Foto: Google Earth/USGS/THNews

CIUDAD DE MEXICO, (Telukharunews.com) – Gempabumi berkekuatan 5,8 Skala Richter menguncang beberapa kota di Meksiko, Rabu (27/04/2016).

Menurut data yang dikutip dari laman resmi Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS-NEIC), gempabumi tektonik yang terjadi pada pukul 06:51:22 waktu setempat atau pukul 19:51:22 WIB berada di koordinat 14.572°Lintang Utara - 92.967°Bujur Barat pada kedalaman 35 km berjarak 61 km barat-Barat Daya Kota Puerto Madero, Meksiko.

Dikabarkan pusat gempa yang berada di perairan lepas pantai Puerto de San Benito, Meksiko dirasakan di sekitar Kota Puerto Madero (pop10 k), Mazatan (pop6 k), Alvaro Obregon (pop5 k), La Libertad (pop4 k), Suchiate (pop14 k) dan Villa Comaltitlan (pop8 k) masing-masing IV MMI. Sedangkan di Kota Quetzaltenango (pop132 k), Mazatenango (pop44 k), Totonicapan (pop70 k) dan Huehuetenango (pop79 k) masing-masing dirasakan III MMI.

Editor: Freddy Ilhamsyah PA

Wednesday 27 April 2016

Pemerintah Canangkan Gerakan Konservasi Energi “Potong 10%”


Menteri ESDM Sudirman Said. Foto dok,

JAKARTA, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM, Sujatmiko dalam Siaran Pers No. 00043.Pers/SJI/04/2016 pada Rabu, 27 April 2016 pukul 17:26 WIB menyebutkan, Pemerintah, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), telah mencanangkan Gerakan Konservasi Energi “Potong 10%” pada setahun yang lalu. Sebagai gerakan, upaya ini sebetulnya sudah dilakukan sejak 2012. Gerakan ini bertujuan untuk mendorong kesadaran mengenai efisiensi dan tanggung jawab dalam hal pemanfaatan energi.

Pertumbuhan konsumsi energi yang terus meningkat disertai dengan penurunan jumlah cadangan energi fosil, menuntut kesadaran segenap pihak pengguna energi untuk melakukan penghematan.

Penghematan yang dilakukan sebanyak 10 persen hingga tiga tahun kedepan sama dengan menghemat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru. “Konservasi energi harus kita tempatkan sebagai sumber energi kelima setelah minyak, gas, batubara, dan energi terbarukan. Menghemat 10% lebih mudah dilakukan daripada membangun sumber energi baru sebesar 10% atau setara 3,5 Gigawatt (Gw) yang membutuhkan dana sekitar Rp 43 triliun,” ungkap Menteri ESDM, Sudirman Said, di Jakarta (27/4) saat menyampaikan penjelasan mengenai “Program Konservasi Energi: Potong 10%”.

Konsumsi energi nasional terbesar saat ini berada pada kelompok pelanggan rumah tangga, industri, dan bisnis. Oleh karena itu, Gerakan Potong 10 Persen akan fokus pada sektor-sektor tersebut. Pada tahap ini program akan dilaksanakan di provinsi dengan tingkat konsumsi energi tinggi, atau di atas 87 persen total konsumsi nasional, seperti di Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan. Penghematan sebesar 10 persen yang dilakukan di provinsi tersebut dapat melistriki sekitar 2,5 juta kepala keluarga di seluruh desa dalam Program Indonesia Terang (setara 10 juta jiwa akan mendapatkan akses listrik).

“Potong 10%” merupakan gerakan/aksi bersama yang melibatkan Pemerintah, pelaku bisnis/industri, organisasi masyarakat sipil, dan individu, yang bisa diterapkan pada aktivitas sehari-hari,” papar Menteri Sudirman. Gerakan itu, imbuhnya, apabila dilaksanakan secara konsisten dan masif dapat mendukung upaya mewujudkan kedaulatan energi.

Menurut Menteri Sudirman, kita harus menjadikan hemat energi sebagai gaya hidup sehari-hari. Contoh yang mudah, misalnya, dengan mematikan lampu dan peralatan elektronik yang sedang tidak dipakai, atau mencabut outlet listrik.

“Ilustrasinya begini, dengan mematikan lampu dan peralatan elektronik di rumah anda selama satu jam per hari akan menghemat konsumsi listrik setara 600 Wh. Penghematan tersebut setara dengan pemberian akses listrik kepada satu rumah tangga di daerah terpencil,” jelas Menteri.

Secara resmi, Menteri ESDM akan mengajak publik bergabung dalam Gerakan Potong 10 Persen pada Minggu pagi, 15 Mei 2016 bersamaan dengan Car Free Day di Jakarta. Dimulai dari Kantor Kementerian ESDM di Medan Merdeka Selatan, Menteri ESDM akan berjalan kaki menuju Bundaran Air Mancur Hotel Indonesia bersama dengan jajarannya dan masyarakat umum mengkampanyekan penghematan energi.

Beberapa panduan praktis gaya hidup hemat energi untuk mensukseskan Gerakan Konservasi “Potong 10%” adalah:

  1.     Mematikan lampu saat keluar ruangan,
  2.     Mematikan televisi saat tidak digunakan,
  3.     Mencetak kertas secara bolak-balik,
  4.     Mematikan perangkat elektronik saat tidak digunakan,
  5.     Menutup kulkas dengan rapat,
  6.     Mematikan pendingin ruangan saat ruangan tidak digunakan,
  7.     Mengatur pendingin ruangan pada suhu 24 derajat,
  8.     Menggunakan lampu hemat listrik/LED.

Gempa 5,6 SR Guncang Beberapa Kota Di Papua


Foto: Google Earth/USGS/THNews

JAKARTA, Kepala Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat Gempabumi dan Tsunami Jakarta, Drs. Eko Suryanto dalam rilis Berita Gempabumi No. : 3666/InaTEWS/IV/2016 menyebutkan telah terjadi gempabumi tektonik berkekuatan 5,6 Skala Richter pada Selasa, 26 April 2016 pukul 11:19:54 WIB.

Pusat gempa berada di koordinat  4.33° Lintang Selatan – 140.33° Bujur Timur berada di darat pada kedalaman 134 km berjarak 32 km Barat Laut Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Gempa tersebut dirasakan di sekitar Arso dan Oksibil III-IV MMI dan di Jayapura III MMI. 

Editor: Freddy Ilhamsyah PA

Tuesday 26 April 2016

FSRU Lampung Tingkatkan Serapan Produksi LNG Domestik


Floating Storage Regatification Unit (FSRU) Lampung. Foto Ditjen Migas

JAKARTA, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja menyatakan bahwa saat ini infrastruktur gas bumi di Indonesia masih kurang. Baik itu infrastruktur berupa pipa gas bumi maupun fasilitas lain seperti untuk menampung dan meregasifikasi gas alam cair (LNG).

Panjang pipa gas bumi hilir di Indonesia misalnya tak lebih dari 10.000 km. Sedangkan fasilitas untuk menampung LNG dan regasifikasi masih sangat kurang.  Keberadaan infrastruktur gas bumi yang masih minim itu membuat gas bumi Indonesia belum sepenuhnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan domestik, sehingga gas bumi Indonesia kemudian diekspor.

Karena itulah pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur gas bumi di dalam negeri. Seperti yang dilakukan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) yang membangun fasilitas Floating Storage Regatification Unit (FSRU) Lampung. “Pemerintah memberikan apresiasi yang besar kepada PGN dalam pembangunan FSRU Lampung itu. Keberadaan FSRU Lampung ini merupakan keberhasilan pemerintah dalam mendorong pembangunan infrastruktur gas bumi,” kata Wirat di Jakarta,  Senin (25/4).

Keberadaan FSRU Lampung sangat strategis karena mampu meningkatkan serapan LNG untuk domestik dan juga mengurangi ekspor LNG, sehingga meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam bagi perekonomian nasional.

“Peningkatan serapan LNG di FSRU Lampung yang dikelola PGN memiliki dampak strategis bagi pemanfaatan gas bumi di dalam negeri. Ini juga sesuai dengan langkah pemerintah yang terus mengurangi ekspor LNG nasional dengan memprioritaskan pada konsumsi dalam negeri. Melalui pembangunan infrastruktur seperti FSRU Lampung ini ketahanan energi akan semakin kuat dan ekonomi dapat tumbuh berkelanjutan dalam jangka panjang,” tegasnya.

Berbagai infrastruktur gas bumi yang dibangun oleh PGN merupakan investasi jangka panjang. Oleh karena itu optimalisasi penggunaan infrastruktur seperti ini membutuhkan waktu. Seperti halnya dengan FSRU Lampung juga tidak mungkin kapasitasnya akan langsung terpakai hingga 100% begitu selesai dibangun.

Di tahun 2016, FSRU PGN Lampung direncanakan akan mendapatkan pasokan LNG sebesar 1,1 juta meter kubik dari kilang LNG Tangguh di Papua. Pada 2 April 2016 FSRU Lampung sudah menerima pasokan LNG dari Kilang Tangguh sebanyak 1 kargo. Kemarin pada Minggu 24/4/2016 FSRU Lampung kembali mendapat kiriman LNG dari kilang Tangguh. Selain alokasi dari Tangguh, PGN juga sedang melakukan negoisasi untuk  pasokan dari sumber lainnya.

Direktur Utama PT PGN LNG Indonesia  Mugiono, mengatakan bahwa FSRU Lampung akan memperkuat pasokan gas bumi PGN, khususnya untuk pelanggan di Jawa Bagian Barat dan Sumatera Bagian Selatan.

“Sebelum disalurkan, LNG tersebut akan melalui proses regasifikasi (mengubah dalam bentuk cair menjadi gas). Dari FSRU Lampung, gas tersebut mengalir melalui pipa bawah laut menuju ke stasiun penerima di Labuan Maringgai yang terhubung dengan pipa South Sumatera West Java (SSWJ) sehingga gas tersebut dapat didistribusikan ke pelanggan PGN di Jawa bagian barat dan Sumatera bagian selatan,” jelasnya.

Mugiono menambahkan, keberadaan FSRU PGN Lampung dapat memasok gas bagi berbagai segmen pelanggan mulai UKM, industri, rumah tangga, dan sektor kelistrikan. FSRU PGN ini juga akan diarahkan untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan energi dalam rangka mewujudkan proyek listrik 35 ribu MW yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Mugiono menandaskan, PGN akan terus berusaha meningkatkan peran FSRU Lampung dalam memberikan nilai tambah ekonomi, khususnya melalui menyediaan energi yang ramah lingkungan, efisien dan aman. “Kami juga akan terus mendukung upaya pemerintah untuk mengurangi ekspor LNG dengan mengoptimalkan infrastruktur gas bumi di dalam negeri,” tandas Mugiono.

Sumber: Ditjen Migas