Thursday 31 March 2016

Harga BBM Turun, Presiden Minta Tarif Transportasi Turun


Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam Rapat Kabinet Terbatas (Ratas) BBM kemarin, Rabu (30/3). Foto Kementerian ESDM.

JAKARTA – Menyusul keputusan pemerintah menurunkan harga BBM jenis premium dan solar, diharapkan dapat diikuti dengan turunnya biaya transportasi, logistik dan harga barang kebutuhan pokok, sehingga daya beli masyarakat dapat meningkat. Harapan tersebut diutarakan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam Rapat Kabinet Terbatas (Ratas) BBM kemarin, Rabu (30/3). “Saya juga minta agar Menteri Perhubungan bisa mengatur agar tarif transportasi turun. Jangan kalau naik ikut naik, kalau turun diam saja,” ujar Presiden.

Menanggapi permintaan Presiden tersebut, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan bahwa setelah ada penetapan harga BBM ini, Kementerian Perhubungan akan berkirim surat kepada pemerintah daerah untuk penurunan tarif transportasi. Penurunan ini, lanjut Jonan, sekitar 3 persen tergantung angkutan tersebut menggunakan solar atau premium, yang meliputi penyeberangan kapal laut, kereta, Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP). “Nanti dirumuskan dalam Keputusan Menteri,” jelas Jonan.

Pemerintah melalui Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said menetapkan untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) masing-masing Rp 500,- per liter untuk jenis premium dan solar.  Premium turun dari sebelumnya Rp. 6.950,- per liter menjadi Rp. 6.450,-  dan solar dari Rp 5.650,- menjadi Rp. 5.150,- sedangkan minyak tanah tetap. Keputusan ini mulai berlaku tanggal 1 April mendatang dan akan di kaji ulang kembali secara periodik per tiga bulan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai faktor.

Berdasarkan kajian Universitas Gajah Mada tahun 2015, penurunan harga solar sebesar 16% akan mengakibatkan penurunan biaya transportasi antara 5 hingga 10% sedangkan untuk logistik dan bahan pangan penurunan harga BBM 3,5%.

Termurah Ke Tiga Di ASEAN

Seusai Rapat Kabinet Terbatas (Ratas) BBM kemarin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan mengenai harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia yang banyak dipersepsikan masyarakat masih mahal. Berdasarkan data yang ada, harga BBM Indonesia merupakan tiga temurah ketiga di antara sepuluh Negara anggota ASEAN dan nomor 16 dari 173 negara di dunia.

Banyak persepsi yang mengatakan bahwa harga premium dan solar di Indonesia termasuk mahal dan harga menengah. Sebagai perbandingan, Pramono menyebutkan bahwa Malaysia adalah negara yang memiliki harga premium dan solar lebih murah dibandingkan di tanah air. Harga solar di Vietnam dan Filipina lebih mahal dibandingkan di Indonesia. “Kebijakan ini untuk menjaga kondisi fundamental agar harga tetap rendah, inflasi terjaga, apalagi kita akan hadapi bulan puasa dan lebaran. Untuk itu perlu langkah-langkah yang diatur pemerintah termasuk  harga BBM,” ujar Pramono. Rabu (30/3).

Berikut harga jual eceran bahan bakar minyak (BBM) di Negara-negara ASEAN terhitung tanggal 14 Maret 2016, harga jual minyak solar di Malaysia sebesar Rp 4,293 lebih murah sedikit dibandingkan Indonesia. Vietnam, Rp 5.720,- per liter, Filipina Rp 6.500,- , Thailand, Rp 8.281,- , Kamboja Rp 8.580,-  Singapore Rp 9.280,- dan Laos Rp 11,050,- per liter.

Berturut-turut untuk harga premium termurah ditempati, Oman dengan harga Rp 2,586 per liter, kemudian Qatar Rp 3.850,- ,Uni Emirat Arab Rp 4.583,-  Malaysia Rp 5.090,- dan USA Rp 5.541,- per liter.***

Editor Freddy Ilhamsyah PA
Sumber: Kementerian ESDM

Wednesday 30 March 2016

Gempa 5,4 SR 85 Km Tenggara Siautagulandangbiaro, Sulut


Gambar gif : BMKG

JAKARTA, Kepala Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat Gempabumi dan Tsunami Jakarta, Drs. Eko Suryanto dalam rilis Berita Gempabumi No. : 3638 /InaTEWS/III /2016 menyebutkan telah terjadi gempabumi tektonik berkekuatan 5,4 Skala Richter pada Selasa, 29 Maret 2016 pukul 15:18:11 WIB.

Pusat gempa berada di koordinat  2.31° Lintang Utara - 126.18° Bujur Timur berada di laut pada kedalaman 10 km berjarak 85 km Tenggara Siautagulandangbiaro, Sulawesi Utara.

Gempa tersebut dirasakan di sekitar Talaud dan Naha Tahuna II-III MMI, serta II MMI di Bitung.

Editor Freddy Ilhamsyah PA

Thursday 24 March 2016

Menteri ESDM Tindaklanjuti Putusan Presiden Tentang Blok Masela


Presiden RI Joko Widodo (Foto Ditjen Migas)

JAKARTA (Telukharunews.com) - Presiden Joko Widodo telah menyatakan bahwa pembangunan Blok Masela diputuskan di darat (on shore). “Ini adalah sebuah proyek jangka panjang. Bukan hanya satu, dua, sepuluh, atau lima belas tahun. Proyek yang menyangkut ratusan triliun rupiah. Oleh sebab itu, dari kalkulasi, dari perhitungan, dari pertimbangan-pertimbangan yang sudah saya hitung, kita putuskan dibangun di darat,” putus Presiden yang disampaikan di sela-sela kunjungan kerjanya di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (23/3).

Menindaklanjuti putusan Presiden itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, menyampaikan keterangan pers di  Kantor Kementerian ESDM, Kamis (24/3). Ungkap Kepala Pusat Komunikasi Publik KESDM, Sujatmiko dalam Siaran Pers No.: 00024.Pers/04/SJI/2016 Kamis, 24 Maret 2016 pukul 14:30 WIB.

“Sebagaimana diketahui, berbagai informasi dan masukan telah disampaikan kepada Bapak Presiden. Bapak Presiden telah menggali seluruh aspek, termasuk aspek pembangunan daerah, nasional, dan kewilayahan. Kita bersyukur Bapak Presiden telah mengambil keputusan. Keputusannya adalah, pengembangan Blok Migas Masela dibangun di darat (dengan metode on shore),” jelas Menteri Sudirman.

Selaku penanggung jawab sektor, Menteri Sudirman telah menindaklanjuti putusan Presiden tersebut dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Mengomunikasikan keputusan Pemerintah kepada investor agar mengkaji-ulang seluruh rencana yang telah diajukan.
  2. Menugasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk mengomunikasikan keputusan Pemerintah tersebut kepada Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah kabupaten bersangkutan agar keputusan ini dapat ditindaklanjuti serta didukung oleh Gubernur Maluku dan bupati terkait.
  3. Menugasi SKK Migas untuk bekerja dengan investor agar kaji-ulang termaksud dapat dilaksanakan secepatnya dan tidak menunda final investment decision (keputusan akhir investasi, FID) terlalu lama.

Disadari, skala investasi maupun kompleksitas proyek ini tinggi. Oleh karena itu, dalam mengambil keputusan, Pemerintah telah mengambil sikap yang hati-hati (prudent) agar semua aspek dipertimbangkan.

Berdasarkan pertimbangan semua aspek itu, Presiden berkeyakinan, membangun di darat memiliki manfaat perputaran ekonomi (economic multiplier) yang lebih besar, baik pada skala regional maupun nasional. Begitu pun dari sisi pengembangan wilayah, membangun di darat akan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat setempat.

Seperti diketahui, proyek di perairan terselatan dari wilayah Provinsi Maluku ini telah dikembangkan sejak ditekennya production sharing contract (kontrak bagi-hasil, PSC) pada 1998. Plan of development (rencana pengembangan, POD) I telah disetujui Menteri ESDM pada 2010; catatan cadangannya: 6,97 trillion cubic feet (tcf). Pada 2013, ditemukan cadangan baru sehingga jumlah cadangan—yang telah disertifikasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “Lemigas”—meningkat menjadi 10,73 tcf. Sebagai dasar penetapan FID yang dijadwalkan pada 2018, persetujuan revisi POD I diperlukan.

Peringatan Dini Cuaca Ekstrim 24 - 26 Maret 2016



JAKARTA, Telukharusnews.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Jakarta dalam laman resminya pada Rabu, 23 Maret 2016 pukul 20:03 WIB telah melakukan pemutakhiran data tentang Peringatan Dini Cuaca Ekstrim yang berlaku untuk tanggal 24 hingga 26 Maret 2016 merilis terkait dengan adanya daerah tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah Barat Daya Lampung dan sebelah Selatan Jawa Barat. Konvergensi di Pesisir Barat Sumatera hingga Jawa bagian Barat. Belokan angin Sulawesi bagian Tengah hingga Papua bagian Utara. Kelembaban udara cukup tinggi di Indonesia. Kondisi ini mendukung proses pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

Akibat adanya kondisi tersebut menurut Meteo BMKG beberapa wilayah di Indonesia yang berpotensi Hujan Lebat yaitu masing-masing di Provinsi :

  • Jambi bagian Barat;
  • Sumatera Selatan;
  • Kalimantan Tengah;
  • Papua bagian Utara.

Sementara wilayah yang berpotensi Hujan Lebat disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang/Puting Beliung adalah di Provinsi :

  • Sumatera Barat;
  • Bengkulu;
  • Lampung;
  • Banten;
  • Jabodetabek;
  • Jawa Barat;
  • Jawa Tengah;
  • Jawa Timur;
  • Kalimantan Barat;
  • Sulawesi Tengah bagian Selatan;
  • Sulawesi Tenggara.

Editor Freddy Ilhamsyah PA