Monday 29 February 2016

Fenomena Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Wilayah Indonesia


Modif: Telukharunews.com

JAKARTA,  Gerhana Matahari Total (GMT) adalah fenomena alam dimana pisis atau kedudukan Matahari, Bulan, dan Bumi pada satu garis lurus. Dampak dari kejadian ini , sebagian Bumi akan terkena bayangan gelap Bulan, sehingga tidak melihat matahari. Hal ini diutarakan Kepala BMKG, Dr. Andi Eka Sakya, M. Eng didepan media massa saat memberikan keterangan pers tekait kejadian Gerhana Matahari Total (GMT).

-Kejadian ini (GMT) sangat jarang terjadi karena Gerhana Matahari Total akan kembali berlangsung di tempat yang sama dengan membutuhkan waktu selama 350 tahun.- Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng

Tanggal 9 maret 2016 nanti akan terjadi Gerhana Matahari Total (GMT). Kejadian ini sangat jarang terjadi karena Gerhana Matahari Total akan kembali berlangsung di tempat yang sama dengan membutuhkan waktu selama 350 tahun.

Kejadian ini akan melintasi 11 Provinsi, wilayah tersebut, yaitu: Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka-Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Kepala BMKG menuturkan sementara itu kota-kota besar yang diperkirakan akan dilalui Gerhana Matahari Total adalah Muko-Muko (Bengkulu), Palembang, Tanjung Pandan, Palangkaraya, Balikpapan, Palu dan Ternate. “Diantara kota-kota tersebut, Kota Palu merupakan kota yang paling terdampak dari Gerhana Matahari Total,” ucapnya.
Proses terjadinya gerhana matahari total 9 Maret 2016. Gambar:BMKG
Kejadian gerhana ini akan terjadi pada pagi hari. Setiap wilayah mengalami kejadian waktu yang berbeda-beda. Di wilayah Indonesia barat, gerhana mulai pukul 06.20 WIB diwilayah Palembang dan mencapai puncaknya pukul 07.21; Wilayah Tanjung Pandan gerhana mulai pukul 06.21 dan mencapai puncaknya 07.23 WIB; sedangkan wilayah Palangkaraya mulai pukul 06.23 dan mencapai puncaknya 07.30 WIB.; dan di wilayah Bengkulu (Muko-Muko), gerhana akan mencapai puncaknya pukul 07.19 WIB.

Sementara untuk wilayah Tengah, yaitu Palu mulai gerhana pukul 07.27 WITA dan mencapai puncaknya pukul 08.38 WITA. Hal ini berbeda dengan bagian Indonesia Timur, yaitu Ternate, gerhana mulai pukul 08.36 WIT dan mencapai puncaknya 09.52 WIT.

“Pengamatan GMT oleh BMKG memiliki tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Tujuan pengamatan GMT adalah untuk mendapatkan informasi gangguan medan magnet bumi dan gravitasi efek dari GMT serta rekaman peristiwa GMT. Sedangkan sasaran dari pengamatan GMT adalah untuk mengamati dan merekam saat-saat terjadinya GMT, serta mengetahui perubahan terhadap variasi medan magnetbumi dan perubahan anomali gravitasi serta efeknya yang diukur dari tempat-tempat tertentu di permukaan Bumi,” ujar Kepala BMKG.

Kepala BMKG menambahkan bahwa BMKG akan melakukan Pengamatan Gravitasi di Palu dan Pengamatan GMT di Bengkulu, Tanjung Panda, Palu dan Ternate. “Bagi Masyarakat yang tidak bisa hadir di lokasi GMT, masyarakat dapat menyaksikan di livestreaming http://media.bmkg.go.id/GMT terkait informasi fenomena GMT,” imbuhnya. (bmkg/rn/rz)

Peringatan Cuaca Signifikan 29 Februari 2016



Gambar Citra Satelit wilayah Indonesia sekitarnya pada Senin, 29 Februari 2016 dini hari pukul 00:50 WIB Foto BMKG

JAKARTA (Telukharunews.com), Meteo BMKG pada Minggu, 28 Februari 2016 telah mengeluarkan Peringatan Cuaca Signifikan yang berlaku untuk Senin, 29 Februari 2016 yang diprakirakan akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia sebagai berikut:

»  Prakiraan Cuaca Propinsi Sulawesi Tengah:
Potensi Hujan Sedang hingga Lebat disertai Angin Kencang dan Petir/Kilat di wilayah Kabupaten Poso dan Kabupaten Morowali.

»  Prakiraan Cuaca Propinsi Nusa Tenggara Barat:
Waspadai potensi Hujan Lebat disertai Petir dan Angin Kencang di wilayah Tanjung, Praya, dan Sumbawa Besar pada Siang hingga Malam Hari.

»  Prakiraan Cuaca Propinsi Kalimantan Barat:
Waspada Hujan yang terjadi berpotensi disertai Angin Kencang dan Guntur.

»  Prakiraan Cuaca Propinsi Bangka Belitung:
Waspada potensi Hujan Sedang dengan kemungkinan disertai Kilat/Petir yang berpeluang terjadi di Pangkalpinang, Koba, Toboali, Manggar dan sekitar kota tersebut.

»  Prakiraan Cuaca Jabodetabek:
Hujan Lebat disertai Angin Kencang dan Petir di Jabodetabek pada Dini Hari hingga menjelang Siang Hari.

»  Prakiraan Cuaca Propinsi Kalimantan Selatan:
Waspada Potensi Hujan Lebat disertai Petir dan Angin Kencang secara Tiba Tiba di wilayah Kalimantan Selatan bagian Timur dan Barat.

»  Prakiraan Cuaca Propinsi Jawa Tengah:
Potensi Hujan Lebat disertai Petir di Pegunungan Tengah dan bagian Timur wilayah Jateng pada Siang - awal Malam Hari.

»  Prakiraan Cuaca Propinsi Riau Kepulauan:
Waspada Gelombang Tinggi dan Arus Laut yang Kuat.

Editor: Freddy Ilhamsyah PA

Tuesday 23 February 2016

TNI Angkatan Laut Tenggelamkan 21 Kapal Illegal Fishing


Foto TNI AL

JAKARTA, (Telukharunews.com): TNI Angkatan Laut telah menenggelamkan 21 kapal illegal fishing masing-masing di perairan Batam Riau Kepulauan (10 kapal) dan di perairan Bitung Sulawesi Utara (11 kapal) pada Senin (22/02/2016).

Menurut Dinas Penerangan Pangkalan Utama Angkatan Laut IV (Dispen Lantamal IV) seperti yang dipublikasikan melalui situs web resmi TNI AL, tepat pukul 11.25 WIB sebanyak 10 kapal ikan asing (KIA) ditenggelamkan oleh TNI Angkatan Laut di perairan Batam, Senin (22/2). Kesepuluh KIA tersebut  terdiri dari 7 kapal berbendera Malasyia dan 3 kapal berbendera Vietnam yaitu  KM Selasih, KM. BV 92443 TS, KM. BV 92442 TS, KM. PKFB 376, KM. PPF 164,  KM. PPF 593, KM. PSF 2461, KM. KHF 451, KM. SLFA 2915 dan KM. PKFA 8482.

Proses eksekusi dilaksanakan oleh Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmabar, sedangkan untuk proses pengawasan dan pengamanan jalannya eksekusi penenggelaman KIA, TNI Angkatan Laut menerjunkan KRI Parang-647, KAL Nipa dan 1 Sea Rider dari Lanal Batam, sedangkan dari pihak DKP menerjunkan KP 3212 untuk unsur VIP.

Turut menyaksikan secara langsung proses penenggelaman KIA diantaranya Danguskamlabar Laksma TNI M. Ali, Danlantamal IV Kolonel Laut (P) S. Irawan, S.E., Danlanal Batam, Asops Danguskamlabar, Asops Danlantamal IV, Dansatkopaska Armabar dan Danyonif-10 Marinir. Sedangkan dari unsur pemerintah tampak hadir Direktur Pengawasan Kapal DKP, Kajari Batam, Kadin PSDKP Batam dan para pejabat Muspida Kepri.

Selain di Batam, proses penenggelaman kapal ikan asing juga dilaksanakan serentak di berbagai tempat di Pontianak sebanyak 8 kapal, Bitung sebanyak 12 kapal dan Tahuna sebanyak 1 kapal.

Setelah melalui serangkaian hasil proses penyidikan, kapal-kapal tindak pidana kelautan dan perikanan tersebut melakukan sejumlah pelanggaran antara lain melakukan penangkapan ikan di Wilayah Perairan Republik Indonesia tanpa dilengkapi dengan dokumen yang sah,  yaitu Surat Ijin Usaha Perikanan (SIUP), Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI), Surat Ijin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI), Surat Layak Operasi (SLO) dan Surat Perintah Berlayar (SPB) serta menggunakan alat tangkap terlarang dan Anak Buah Kapal (ABK) asing.

Saat ini proses hukum kapal-kapal tindak pidana kelautan dan perikanan tersebut  berstatus inkracht yaitu keputusan pengadilan sudah berkekuatan hukum tetap/final sehingga pelaksanaan eksekusi telah memiliki dasar hukum.

Pada kesempatan tersebut Danlantamal IV Kolonel Laut (P) S. Irawan, S.E. mengatakan pihaknya akan terus bekerja sama dengan semua stake holder untuk mengamankan dan menjaga sumber daya kelautan di wilayah perairan Kepulauan Riau.

Dikatakan pula bahwa penenggelaman kesepuluh kapal tersebut menggunakan bahan peledak low explosive dengan beberapa alasan antara lain agar tidak merusak ekosistem dan terumbu karang, disamping itu juga badan kapal yang tenggelam akan menjadi tempat ikan bersarang dan berkembang biak.
Foto TNI AL
Sementara pada hari yang sama dalam berita berjudul “11 Kapal Barbuk Ditenggelamkan Di Perairan Bitung” situsweb itu juga merilis, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan tenggelamkan 23 kapal di tiga titik, yaitu Pontianak, Bitung, dan Tahuna. Kapal yang ditenggelamkan kebanyakan berbendera asing, yaitu Malaysia, Vietnam, dan Filipina. Kapal yang akan ditenggelamkan memiliki kapasitas yang berbeda-beda. Kapal berbendera Indonesia memiliki kapasitas kecil, berkisar 2-4 GT, sementara itu, kapal asing memiliki kapasitas lebih besar, berkisar 85-139 GT.

Penenggelaman kapal illegal fishing itu mengacu pada Undang-Undang Pasal 76 A Nomor 45 tahun 2009 tentang perikanan. Komandan Lantamal VIII Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir S.E., M.Sc., dalam sambutannya menegaskan bahwa penenggelaman kapal-kapal asing pelaku illegal fishing adalah salah satu upaya aparat penegak hukum Republik Indonesia dalam melindungi kekayaan Indonesia dari tindak pencurian hasil laut oleh kapal asing. Tindakan ini diharapkan akan memberikan efek jera kepada pelaku Illegal Fishing sehingga mereka akan berpikir dua kali sebelum melakukan pencurian ikan di wilayah perairan Indonesia. Kapal-kapal yang akan ditenggelamkan yang terdiri dari sepuluh kapal masing-masing lima kapal tangkapan KRI ini telah mendapat dasar hukum yang kuat untuk dimusnahkan yaitu putusan maupun penetapan dari Pengadilan Negeri. Titik penenggelaman telah di perhitungkan dengan seksama agar tidak mengganggu aktivitas pelayaran, bahkan dapat menjadi habitat bagi biota-biota laut untuk berkembang biak.

Kegiatan ini adalah kegiatan yang cukup berbahaya karena menggunakan bahan peledak berdaya ledak tinggi, oleh karena itu saya berpesan agar tim peledakan dari Kopaska Armatim melaksanakan tindakan sesuai prosedur utamakan faktor keamanan. ***

Editor: Freddy Ilhamsyah PA

Peringatan Dini Cuaca Ekstrim Tanggal 22-24 Februari 2016



JAKARTA, Telukharusnews.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Jakarta dalam laman resminya pada Minggu, 21 Februari 2016 pukul 20:02 WIB telah melakukan pemutakhiran data tentang Peringatan Dini Cuaca Ekstrim yang berlaku untuk tanggal 22 sampai 24 Februari 2016 merilis terkait adanya sirkulasi angin di Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera Utara, Kalimantan Barat dan Laut Arafura. Pertemuan angin terdapat di Laut Jawa. Perlambatan kecepatan angin di Selat Karimata, Selat Makassar hingga Papua Barat. Kelembaban udara yang tinggi di Indonesia. Kondisi ini mendukung proses pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
Citra ini diambil pada pita gelombang inframerah dan menggambarkan suhu relatif/hangat atau dinginnya obyek-obyek yang teramati oleh satelit cuaca. Awan-awan rendah umumnya suhunya lebih hangat dan berada relatif dekat terhadap permukaan bumi dan berwarna biru tua s/d hijau muda, sementara awan-awan bersuhu lebih dingin yang umumnya puncak awannya lebih tinggi berwarna oranye s/d pink terang. Citra inframerah ini sangat berguna untuk mendeteksi awan-awan baik di waktu siang maupun malam hari.

Akibat adanya kondisi tersebut menurut Meteo BMKG beberapa wilayah di Indonesia berpotensi Hujan Lebat yaitu masing-masing di :

  •     Jawa Tengah bagian Utara
  •     Nusa Tenggara Timur bagian Utara
  •     Kalimantan Tengah
  •     Kalimantan Selatan
  •     Sulawesi Barat
  •     Sulawesi Tengah bagian Selatan
  •     Sulawesi Tenggara

Sementara wilayah yang berpotensi Hujan Lebat disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang/Puting Beliung adalah Bangka Belitung, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Barat.

Editor: Freddy Ilhamsyah PA

Monday 22 February 2016

Peringatan Cuaca Signifikan 23 Februari 2016


Animasi ini menunjukkan pertumbuhan dan pergerakan awan. Pada citra ini, awan yang ditampilkan adalah awan dengan suhu puncak lebih kecil dari nol derajat Celcius. Semakin dingin suhu puncak awannya (ditunjukkan dengan warna yang semakin putih) maka semakin tinggi pula potensi terjadinya hujan.  Foto BMKG

JAKARTA, Meteo BMKG pada Senin, 22 Februari 2016 telah mengeluarkan Peringatan Cuaca Signifikan yang berlaku untuk Selasa, 23 Februari 2016 yang diprakirakan akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia sebagai berikut:

»  Prakiraan Cuaca Propinsi Nusa Tenggara Barat:
Waspadai Hujan yang disertai Petir dan Angin Kencang di sebagian besar wilayah Nusa Tenggara Barat pada Siang hingga Sore Hari.

»  Prakiraan Cuaca Propinsi Sulawesi Tengah:
Potensi Hujan Sedang hingga Lebat disertai Petir/Kilat dan Angin Kencang di wilayah Kabupaten Poso, Kabupaten Buol dan Kabupaten Morowali.

»  Prakiraan Cuaca Propinsi Kalimantan Barat:
Waspada Hujan yang terjadi berpotensi disertai Angin Kencang dan Guntur.

»  Prakiraan Cuaca Propinsi Kalimantan Tengah:
Waspada Hujan dengan Intensitas Sedang hingga Lebat disertai adanya Petir terjadi di Kalimantan Tengah bagian Barat dan Utara.
Peta Prakiraan Tinggi Gelombang dan Potensi Hujan 24-jam yang berlaku mulai Senin, 22 Februari 2016 pukul 19:00:00 WIB sampai Selasa, 23 Februari 2016 pukul 07:00:00 WIB (Gambar BMKG).
»  Prakiraan Cuaca Propinsi Bangka Belitung:
Waspada Gelombang Maksimum mencapai 2 sampai dengan 3 meter di Perairan Utara Bangka, Selat Gelasa dan Selat Karimata.

»  Prakiraan Cuaca Propinsi Maluku Utara:
Waspada Gelombang Tinggi Lebih dari 2 meter berpotensi terjadi di Samudera Pasifik Utara Halmahera dan Perairan Utara Halmahera.

»  Prakiraan Cuaca Propinsi Jambi:
Waspada Hujan dengan intensitas Sedang hingga Lebat disertai Petir dan Angin Kencang di Provinsi Jambi bagian Barat dan Provinsi Jambi bagian Timur.

»  Prakiraan Cuaca Propinsi Kalimantan Selatan:
Waspada Potensi Hujan Lebat disertai Petir dan Angin Kencang secara Tiba Tiba di wilayah Kalimantan Selatan bagian Timur dan Selatan.

Editor: Freddy Ilhamsyah PA