Sunday 30 August 2015

Gempabumi Tektonik 5,5 SR Di Lepas Pantai Selatan Sumbawa


Gambar: Google Earth/Teks THNews

JAKARTA, Telukharunews.com - Kepala Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Drs Eko Suryanto dalam rilis No. : 3383 /InaTEWS/VIII /2015 menginformasi telah terjadi gempabumi tektonik berkekuatan 5,5 Skala Richter pada  Minggu, 30 Agustus 2015 pukul 03:02:23 WIB yang berlokasi di koordinat 11.17° Lintang Selatan - 116.32°  Bujur Timur di kedalaman 10 km berjarak 268 km BaratDaya Sumbawa Barat Nusa Tenggara Barat.

Pusat gempa yang berada di dasar laut dirasakan di sekitar Denpasar II-III MMI. Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami. (fi)

Thursday 27 August 2015

Badai Kategori 1 Ignacio Di Samudera Pasifik Timur


Gambar: Google Earth/THNews

JAKARTA, Berdasarkan hasil pengamatan Telukharunews.com melalui fasilitas Google Earth pada Kamis, 27 Agustus 2015 pukul 15:21 WIB terpantau ada Badai Kategori 1(Category 1 Hurricane) Ignacio yang melayang di atas Samudera Pasifik Timur posisinya berada di koordinat 12°12'6.50" Lintang Utara dan 137°27'49.85" Bujur Barat  berjarak sekitar 2.062,70 km (111,44 derajat) sebelah Tenggara dari Hilo, Hawaii.

Menurut yang dikutip dari NOAA National Hurricane Center WMO, disebutkan badai kategori 1 Ignacio memiliki kemasan maksimum angin berkelanjutan 65,00 knot atau 74,80 mil per jam, bergerak ke arah barat-Barat Laut (290,0 derajat). (fi)

Ketersediaan Energi Syarat Dasar Negara Maju



SURABAYA – Ketersediaan energi merupakan syarat mutlak sebuah negara maju. Ketercukupan energi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jelas sebuah keharusan. Menjadi sebuah Negara maju harus mengusai tiga hal yang utama. Pertama, ketersediaan pangan, kedua energi dan yang ketiga ketersediaan air. Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi, IGN Wiratmaja Puja, saat memberikan amanahnya sebelum menyerahkan penghargaan keselamatan migas di acara Forum Komunikasi Keselamatan Migas hari ini, Rabu (26/8).

Mengelola energi dengan baik dengan melepaskan diri dari ketergantungan terhadap energi fosil serta meningkatkan pengembangan energi baru terbarukan merupakan beberapa upaya yang akan yang akan terus dilakukan pemerintah, karena tanpa energi cita cita menjadi Negara maju hanyalah mimpi belaka.“Energi itu merupakan syarat yang penting untuk dasar kita bisa menjadi Negara maju,” ujar Wiratmaja.

Wiratmaja menambahkan, pengelolaan energi juga akan disederhanakan, lebih mudah dan lebih cepat, dan selain itu sekarang ini pemerintah sedang melakukan perbaikan paradigma pemanfaatan energi dimana dimasa lalu lebih banyak memanfaatkan energi sebagai komoditas namun sekarang akan kita pergunakan sebagai pendorong pertumbuhan dan perbaikan ekonomi.

Perubahan paradigma lainnya adalah, selama ini kita lebih banyak menggunakan filosofi energy follow the people, dimana masyarakat banyak, disanalah kita membangun infrastruktur energi, seperti yang terjadi di Pulau Jawa, karena jumlah populasinya banyak maka disitulah dibangun infrastruktur migas. Kedepan kita akan rubah dengan dimana ada energi disitu kita akan bangun kawasan industry, berbagai infrastruktur sehingga industry akan tumbuh dan maka masyarakat akan datang kesana. “Kedepan kita berharap people follow the energy,”tambah Wiratmaja. ***

Sumber: Website Kementerian ESDM

Hadapi MEA, Kita Jangan Hanya Jadi Penonton


Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Foto KESDM

SURABAYA – Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan mulai berlaku pada akhir 2015 mendatang membuat persaingan antar Negara ASEAN termasuk tenaga kerja semakin ketat. Pembentukan pasar tunggal ASEAN ini, memungkinkan masuknya satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat. Bangsa Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan diri menghadapi kondisi ini sehingga tidak hanya menjadi pelayan bahkan penonton saja.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat jamuan makan malam di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, Minggu (26/4) lalu telah mengingatkan, agar seluruh elemen bangsa Indonesia untuk siap menghadapi MEA mendatang. "Ya, harus siap karena sudah tidak bisa mundur lagi. Pokoknya, harus siap. Namun, yang paling penting, menurut saya, kita akan identifikasi dulu dalam waktu yang sangat dekat ini," ujar Presiden Jokowi kala itu.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dalam sambutannya di Acara Forum Komunikasi Keselamatan Migas pagi tadi, Rabu (26/8) menyatakan pentingnya membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan kompetensi agar tidak hanya menjadi “penonton” saja. “Kasian para pahlawan itu, mereka sudah berjuang untuk meraih kemerdekaan, kalau kita hanya jadi penonton di negeri sendiri. Kita harus jadi tuan dan nyonya di negeri kita sendiri, bukan hanya jadi pembantu, bukan hanya jadi pelayan, bahkan jadi penonton saja,” ujar Risma.
“Kalau kita tidak hati-hati, kita akan dijajah kembali, karena kedepan penjajahannya bukan perang, namun ekonomi,” tegas Risma.***

Sumber: Website Kementerian ESDM

Tuesday 25 August 2015

Topan Goni Serang Pulau Kyushu, Jepang


Gambar: Google Earth/THNews

JAKARTA, Telukharunews.com – Tujuh prefektur di Pulau Kyushu - paling selatan dan barat Jepang - yaitu Fukuoka, Kagoshima, Kumamoto, Miyazaki, Nagasaki, Oita, dan Saga diserang Topan (Typhoon) Goni yang berintensitas kuat, Selasa (25/8).

Menurut hasil pengamatan Telukharunews,com melalui fasilitas Google Earth, saat itu Topan Goni berada di koordinat 31°59'55.41"Lintang Utara dan 130°16'34.14" Bujur Timur pada Selasa, 25 Agustus 2015 pukul 04:40 WIB. Pusat pusarannya berjarak sekitar 368,44 km (162,17 derajat) sebelah selatan-Tenggara dari Kota Busan, Korea Selatan dan sekitar 960,51 km (247,54 derajat) sebelah Barat Daya dari Tokyo Jepang.

Sementara menurut rilis pusat Informasi Siklon Tropis Badan Meteorologi Jepang (Japan Meteorological Agency-Tropical Cyclone Information) yang dikeluarkan pada Senin, 24 Agustus 2015 pukul 21:45 UTC atau Selasa, 25 Agustus 2015 pukul pukul 04:45 WIB berdasarkan analisis pada Senin (24/8) pukul 21:00 UTC mengabarkan posisi pusat Topan Goni yang berintensitas kuat berada di koordinat  32°50'(32.8°) Lintang Utara dan 130°30'(130.5°) Bujur Timur bergerak maju ke arah Utara dengan kecepatan 45 km per jam (24 knot).

Selain itu JMA-TCI juga menginformasikan Goni memiliki tekanan di pusat 955 hPa, maksimum kecepatan angin dekat pusat 40 meter per detik (80 knot), dan maksimum kecepatan hembusan angin berkelanjutan 60 meter per detik.

Sedangkan area angin 50 knot atau lebih 170km(90 mil laut) Tenggara dan Area angin 30 knot atau lebih ALL460 km (250 mil laut). ***

Editor: Freddy Ilhamsyah PA